Ternyata Arti Persatuan dan Kesatuan itu....

Ada yang berdiri, tapi bukan keadilan! Apakah itu? Sudah lupakan saja, bagaimana kalau kita ngobrolin tentang arti Persatuan  dan Kesatuan?


Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang berdiri karena dilatari oleh Persatuan yang kuat. Ya. Kalau kita lihat sejarah, sebetulnya orang Belanda (waktu itu masih VOC) itu datang ke Indonesia hanya beberapa kapal saja bukan? Kalau waktu itu negara kita sudah seperti sekarang, wah jelas sekali ya, mana berani Belanda mau ngejajah kita secara terang-terangan. Kalau sembunyi-sembunyi sih bisa jadi ya. Eh katanya malah sekarang sebenernya negara kita masih dijajah ya? Sembunyi-sembunyi? 

Bentar deh balik lagi ke kapal VOC yang datang ke Indonesia, eh belum jadi Indonesia sih, kita kan masih belum bersatu waktu itu, masih elu-elu, gue-gue, mangkannya elu-gue end (apasih? Wkwkw). Kita dulu masih Padjadjaran, Demak, Sunda Kelapa, Mataram, Majapahit, Samudera Pasai, terus apalagi? Pokoknya masih terkotak-kotak, mangkannya mudah sekali bagi penjajah untuk mengoyak-oyak.

Dulu belum ada persatuan. Seperti yang gue bilang tadi, masih elu-elu, gue-gue. Mangkannya kita mudah dijajah secara terang-terangan. Buktinya, setelah kita bersatu, bukan atas nama kerajaan, suku, ras, atau pulau, kita bisa berhasil mengusir penjajah, dan mengukuhkan diri sebagai negara kesatuan sampai sekarang. Jadi sebetulnya sifat masing-masing itu banyak ruginya ya temen-temen. Mending bersatu kan. Kokoh, kuat dan terpercaya kek Semen Tigo Rosa itu.

Btw, sampai sini temen-temen tau nggak apa itu persatuan dan kesatuan?  Udeh-udah jangan kelamaan mikir. Sengaja gue bikin tulisan dengan judul "Ternyata Arti Persatuan dan Kesatuan itu..." biar gue bisa ngasih tahu temen-temen. Biar temen-temen jadi tahu. Nah loh kok jadi tahu, bukan tempe. Watdeziiiig. Ya Alloh jangan jadi gajebo begini. Wkwkw.

Menerut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagaiannya) beberapa bagian yang sudah bersatu. Sementara kesatuan adalah perihal satu. Keesaan yang bersifat tunggal.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Maka kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan.

Sehingga persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan dan kesatuan bangsa tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri.


Mengutip saintif.com. Setidaknya ada lima prinsip dalam membangun persatuan dan kesatuan di Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut antara lain sebagai berikut:

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal itu mewajibkan pada kita untuk saling bersatu padu.

Prinsip Nasionalisme Indonesia

Nasionalisme atau cinta tanah air, tidak berarti bahwa kita merasa paling unggul daripada bangsa lain. Namun berusaha yang terbaik untuk memajukan negara kita.

Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab

Manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Prinsip Wawasan Nusantara

Dengan wawasan nusantara, manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, dan semangat mencapai cita-cita pembangunan nasional.

Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi

Kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan semangat persatuan Indonesia

Gue secara pribadi menganggap persatuan dan kesatuan itu sama aja, sama-sama harus kita junjung tinggi. Sama-sama harus kita amalkan supaya bisa menjadi modal utama dalam membangun bangsa yang kita cintai ini.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)


Sekian gue Ibrahim. Gue Penulis, bukan teroris

Sumber :

Kompas, Sainrif, Muslim[dot]or[dot]id


 

Next Post Previous Post
4 Comments
  • Han
    Han 26 Juni 2020 pukul 05.21

    Weiissh udah kayak belajar pendidikan kewarganegaraan sekaligus pendidikan moral. Sering banget sekarang tuh, gue gue elu elu. Empatinya kurang terasah.

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 26 Juni 2020 pukul 11.00

      Kak Jiiiiiii.
      Makasih banget udah mampir, iye nih. Guru gue ini, essainya keren-keren, datanya gak main--main.

  • Sulaeman Daud
    Sulaeman Daud 27 Juni 2020 pukul 03.27

    Tulisan kaya gini nih, yang bikin kita tambah cinta dengan persatuan. Guna menggalang kekuatan.

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 27 Juni 2020 pukul 05.18

      Hehe. Kan belajar dari kang Sule

Add Comment
comment url