RINGKASAN MATERI SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM

RINGKASAN MATERI SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM

RINGKASAN MATERI SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM

DI Susun oleh : Salman Alfarisi, Lc

Untuk memenuhi salah satu tugas mulia Mata Kuliah Supervisi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. Wido Supraha, M.Si.

  1. Pendahuluan

Islam adalah Syari'at Allah subhanahu wa ta'aala yang menjadi pedoman bagi manusia untuk menyembah Allah dan mencari kebahagiaan didunia maupun di akhirat. Nilai – nilai Islam tidak dapat di aplikasikan dengan baik sesuai dengan ridho Allah dan Rasul-Nya jika tidak di tanamkan sedini mungkin kepada para tunas bangsa Indonesia. Salah satu proses penanaman nilai – nilai islam kepada umat ini adalah dengan melalui Pendidikan. 

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Bahkan kebutuhan manusia terhadap Pendidikan melebihi kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Manusia tanpa Pendidikan, kedudukannya sama seperti hewan, artinya tidak memiliki nilai dan kemuliaan. Pendidikan telah mampu mengantarkan manusia ke arah kehidupan yang lebih beradab dan lebih maju. Dengan Pendidikan inilah semua potensi dan bakat yang terpendam menjadi tumbuh dan berkembang sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain. Selain itu Pendidikan juga dapat menjadi sebab penunjang manusia untuk menyelesaikan segala permasalahan kehidupan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. 

Untuk menghasilkan output Pendidikan yang sesuai dengan harapan Islam, bangsa dan nagara maka perlu adanya peningkatan sumber daya manusia. Guru merupakan komponen sumber daya manusia yang perlu dibina dan dikembangkan terus – menerus agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. 

Di antara upaya peningkatan kualitas guru di lembaga Pendidikan adalah dengan melakukan Supervisi Pendidikan Islam, maka dari itu perlu adanya pembahasan tentang super visi Pendidikan Islam. 


  1. Pengertian Supervisi 

Supervisi berasal dari dua kata Bahasa inggris, yaitu super dan vision. Super berarti di atas dan vision berarti melihat, kata supervise masih satu makna dengan kata inspeksi, pemeriksaan, pengawasaan dan penilikan. Artinya sebuah kegiatan yang dilakukan oleh atasan untuk melihat dan mengawasi hal – hal yang ada di bawahnya. 

Menurut Ross.L yang dikutip oleh Daryanto, dkk, Supervisi adalah pelayanan pada guru – guru yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum terutama dalam peningkatan mutu pendidikan. (http://www.sarjanaku.com)

Menurut Dr. Wido Supraha supervisi itu berangkat dari visi, artinya bagaimana agar kegiatan Pendidikan itu mengarah kepada visi yang ingin dicapai oleh Lembaga Pendidikan tersebut. Maka seorang kepala sekolah harus memberikan pelayanan supervisi kepada semua staf guru untuk memastikan apakah kegiatan mereka itu sejalan atau tidak dengan visi dan misi Lembaga tersebut. 

Supervisi berbeda dengan inspeksi dari sisi sasaran, tujuan dan esensinya. Kegiatan inspeksi lebih mengarah kepada pengawasan yang tujuannya adalah untuk mencari – cari kesalahan yang bersifat mendadak atau tanpa dirancang terlebih dahulu. Adapun kegiatan supervise Pendidikan lebih bernuansa pembinaan dalam rangka membantu meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar guru dikelasnya, dan dilaksanakan secara terprogram. 


  1. Tujuan Supervisi

Tujuan Supervisi dibagi menjadi dua, yaitu : 

  1. Tujuan Umum

Tujuan Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf sekolah lainnya agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kerjanya, terutama dalam melaksanakan tugasnya yaitu melaksanakan proses pembelajaran. 


  1. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus Supervisi meliputi : 

  1. Meningkatkan kinerja siswa sekolah 

  2. Meningkatkan mutu kinerja guru

  3. Meningkatkan keefektifan kurikulum 

  4. Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada

  5. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah


  1. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan 

Ada beberapa jumlah teknik supervisi yang dipandang bermanfaat untuk merangsang dan mengarahkan perhatian guru-guru terhadap kurikulum dan pengajaran. Untuk mengidentifikasi maslah-masalah yang berkaitan dengan mengajar dan belajar, kemudian untuk menganalisis kondisikondisi yang mengelilingi mengajar dan belajar.Teknik-teknik supervisi yang dipandang bermanfaat oleh Sutisna (1983:226) yaitu: 

  1. Kunjungan Kelas 

  2. Pembicaraan Individual 

  3. Diskusi kelompok 

  4. Demonstrasi mengajar 

  5. Kunjungan kelas antar guru 

  6. Pengembangan kurikulum 

  7. Bulletin supervisi 

  8. Perpustakaan professional 

  9. Lokakarya 

  10. Survey sekolah masyarakat

  1. Pembahasan Materi 

Supervisi yang akan dibahas adalah menggunakan Konsep Supervisi Pendidikan dengan pendekatan Sekolah Adab yang di Kelola oleh Dr. Wido Supraha (Dosen Supervisi Pendidikan Islam dan Kepala Pusat Studi Islamisasi Sains Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor). 

Sekolah Adab Insan Mulia adalah institusi Pendidikan anak usia dasar yang dirancang untuk melahirkan generasi beradab, di atas iman yang mendalam dan pembiasaan adab terbaik sehingga mencintai ilmu untuk amal shalih yang diridhai Allah. 

Visi dari sekolah adab ini adalah melahirkan generasi muda islam yang berkarakter Islami (syakhshiyyah Islamiyah) dengan sebelas (11) capaian karakter (muwashofat) muslim kaffah. 

Adapun misi dari sekolah adab ini adalah menanamkan adab mulia berbasis akidah Ahlussunnah wal Jama'ah sebagai pondasi ilmu dan amal, serta melatih fisik anak yang kuat dan terampil. 

Diharapkan dari supervisi ini agar dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan – permasalahan yang ada dalam dunia Pendidikan. Karena banyak sekolah – sekolah yang berlabelkan islam tetapi setelah di lakukan suvervisi Pendidikan islam, ternyata banyak juga yang tidak islami dari penerapan system kurikulum yang didalamnya masih di temukan materi – materi yang tidak islami yang di ajarkan kepada peserta didiknya. 

Jika kita ingin melahirkan generasi Islami maka input yang diberikan kepada mereka pun harus islami pula. 

Supervisi Pendidikan Islam dapat dilihat dari dua sisi. Pertama adalah visi sekolah, mau di bawa kemana anak didiknya ? dari situlah orang lain dapat memahami tentang arah dan tujuan dari Lembaga Pendidikan tersebut. Kedua adalah materi pengajaran. Dari mana materi pengajaran itu berasal ? siapa pengarangnya ? apa nilai – nilai ilmu pengetahuan yang ingin dibangun didalamnya ? 

Jika nilai – nilai yang ada di dalam materi pengajarannya adalah menghidupkan pemahaman barat yang notabene pemikiran mereka liberal mengusung kebebasan dan kerancuan berfikir maka jelas bahwa itu bertentangan dengan Islam. contoh nya seperti : 

  • teori evolusi Darwin yang mengatakan bahwa asal – usul manusia itu dari monyet

  • adanya pembatasan dalam pemaparan sejarah keemasan peradaban islam sehingga kaum muslimin kehilangan rasa bangga akan sejarahnya dan lebih tertarik dan bangga dengan sejarah peradaban Yunani dan eropa. 

  • Output Pendidikan yang menghasilkan para buruh dan tenaga kerja untuk menunjang keberlangsungan industry, padahal sejatinya Pendidikan itu melahirkan leader ( pemimpun ) dan bukan sebagai buruh. 

  • Setiap ilmu pengetahuan yang di ajarkan tidak di arahkan untuk semakin mengenal Allah yang maha luas ilmu dan kuasanya. 

  • Tidak ada tolak ukur benar dan salah baik dari sisi pandangan islam ataupun hukum negara terhadap fakta informasi yang ada dalam materi pengajaran tersebut, artinya peserta didik diberikan kebebasan untuk menilai sendiri fakta informasi tersebut. 

  • Tidak adanya contoh akhlak yang baik dari para guru yang mengajarkannya. 


Tantangan Pendidikan hari ini : 

  1. Kehilangan Adab 

  2. Korupsi Ilmu Pengetahuan

  3. Membuang nilai – nilai Islam

  4. Ragu atau bingung


Persoalan Pendidikan Hari ini : 

  1. Orang tua tidak terlibat aktif dalam Pendidikan anaknya 

  2. Sekolah tidak diposisikan sebagai patner orangtua 

  3. Pendidik tidak diposisikan sebagai sentral 

  4. Pendidik yang tidak memahami persoalan muridnya 

  5. Tenaga kependidikan yang tidak terlibat

  6. Berpandangan barat

  7. Malupakan orientasi melahirkan manusia beradab 

  8. Manusia hanya di didik untuk menjadi tenaga terampil saja dengan melupakan kebutuhan rohaninya 

  9. Kesuksesan anak dipandang hanya dengan capaian duniawi saja seperti sertifikat dan kelulusan di kampus pavorit. 

  10. Hafal Al Qur'an dipandang sebagai target cadangan Pendidikan anaknya. 


Solusinya adalah : 

  1. Penguatan Adab

  2. Hindari berbangga – bangga dengan kelompoknya (Hizbiyah)

  3. Orientasi kepada Proses dan bukan pada hasil

  4. Memperbaiki Studi Islam


  1. Penutup

Itulah materi yang kami dapatkan dari dosen kami Ust Dr. Wido Supraha M.Si sewaktu kuliah daring online dengan materi Supervisi Pendidikan Islam. 

Semoga bermanfaat buat pembaca, dan mudah – mudahan menjadi bagian dari amal jariyah ilmu yang bermanfaat. Amiin. 


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Beri Dukungan