Hujan Oktober
Hujan Oktober
Tiap tetesnya menyulam Senandung Rindu
Menyamarkan tangis padahal sedang sedu-sedunya
Menyeka wajah kotor yang penuh kebencian
Hujan Oktober
Memiliki Teka-teki disetiap genangan yang dihasilkannya
Mungkin saja sebatas lubang kosong terisi air
Atau mungkin ada kenangannya
Hujan itu Buta
Cinta itu melihat
Oktoberku membuat hujan menjadi melihat
Dan cinta menjadi buta
Ada apa dengan tangisan Bayi dalam gubuk itu?
Apakah dia kehilangan susu
Ada apa dengan Kenangan masa lalu?
Apakah dia tersesat tak bisa datang memelukku
Hujan Oktober itu Anugrah.
Setiap tetes nya mengobati
rindu-rindu kering yang kehilangan
Cidahu, Sembilan sepuluh sembilan belas.
Cidahu, Sembilan sepuluh sembilan belas.
Bagus diksinya kakak
Alhamdulillah Kak, Terimakasih ya
Keren Kakak luar biasa #semangat
Alhamdulillah. terimakasih Pak Semanganya.
bagus :)
Alhamduliillah, punya Kak Atiq soal menanti hujan juga bagus..
di tunggu kelanjutan puisi-puisi lainnya
hehe, kebetulan karena tantangannya bikin puisi, jadi aja bikin puisi. padahal ngerasa gak bisa bikin puisi sebelumnya