Tarbiyah Dzatiyah

tarbiyah dzatiyah


Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warahmatulloh wabarokaatuh .


Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal  kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.

Terimakasih sudah bersedia menyempatkan waktunya untuk membaca tulisan ini ya. Semoga apa yang ditulis di sini bisa “setidaknya” bermanfaat  serta bisa memberikan energi positif bagi temen-temen semua.

Kali ini, gue akan coba ngangkat tulisan mengenai Tarbiyah Dzatiyah ya temen-temen.

“ Tarbiyah Dzatiyah adalah sejumlah sarana tarbiyah (pembinaan), yang diberikan orang Muslim, atau Muslimah, kepada dirinya, untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, sosial, dan lain sebagainya, dan naik tinggi ke tingakatan kesempurnaan sebagai manusia. Atau dengan kata lain, tarbiyah dzatiyah adalah tarbiyah seseorang terhadap diri sendiri dengan dirinya sendiri. Dengan defenisi seperti itu, tarbiyah dzatiyah setara dengan tarbiyah jama’iyah (kolektif) atau forum-forum umum yang dikerjakan seseorang, atau ia geluti bersama orang lain, atau ia ter-tarbiyah (terbina) di dalamnya bersama mereka.”

Jadi singkatnya Tarbiyah Dzatiyah ini adalah kegiatan membina yang dilakukan dari kita, oleh kita dan tentunya untuk kita sendiri  Mungkin ada diantara temen-temen ada yang nanya gini..“lah emangnya harus ya kita Membina diri sendiri?" hmm...biar temen-temen bisa jawab, berikut bakal gue kasih alasan kenapa Tarbiyah Dzatiyah itu perlu, Urgent malah.

Urgensi Tarbiyah Dzatiyah

1. Menjaga Diri Lebih Utama dilakukan dari pada Menjaga Orang Lain
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim :6)

2. Kalau Kita Tidak Membina Dirii Sendiri, Siapa yang Akan Membina Kita?

Sewaktu kecil mungkin kita akan dibina oleh Ibu-Bapak kita, kita disekolahkan, kita dibekali ilmu agama, tapi setelah beranjak dewasa, siapa yang akan melanjutkan pembinaan itu jika tidak kita sendiri yang melanjutkanya, ya Toh?

3. Pas Kita dihisab Nanti, Kita akan dihisab Sendiri-sendiri looh

“Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri” (QS. Maryam : 95)

4. Kita yang lebih mengerti diri kita sendiri kan?

Kira-kira siapa yang lebih tahu aib kita, kekurangan kita, keterbatasan kita ? selain diri kita sendiri. Pun sebaliknya siapa yang lebih tahu kelebihan kita, apa potensi terbesar yang kita punya. Diri kita sendiri kan ?

5. Sarana Dakwah yang paling kuat

Cara yang paling efektif untuk mendakwahi orang lain dan mendapatkan respon mereka ialah dengan menjadi qudwah (panutan) yang baik dan teladan istimewa, di aspek iman, ilmu, dan akhlaknya. Qudwah tinggi dan pengaruh kuat tersebut tidak dapat dibentuk oleh sekian khutbah dan ceramah saja. Namun, dibentuk oleh tarbiyah dzatiyah yang benar

6. Tarbiyah Dzatiyah adalah cara yang benar dalam memperbaiki “realitas” yang ada

Bagaimana kita memperbaiki realitas pahit yang dialami umat kita sekarang ? Dengan ringkas, langkah tersebut dimulai dengan tarbiyah dzatiyah, yang dilakukan setiap orang dengan dirinya, dengan maksimal, syumul (universal), dan seimbang. Sebab, jika setiap individu baik, baik pula keluarga, lalu masyarakat menjadi baik. Begitulah, akhirnya pada akhirnya realitas umat menjadi baik secara total, sedikit demi sedikit

Nah berikut 6 Alasan Urgen kenapa kita harus melakukan tarbiyah dzatiyah. Semoga bermanfaat ya

Dikutip dari berbagai sumber
Next Post Previous Post
1 Comments
  • Unknown
    Unknown 20 Juni 2020 pukul 07.57

    Mantap

Add Comment
comment url

Beri Dukungan