Liburan ke Madagaskar
Keadaan jiwa kami yang sedang sepi, membuat otak kanan Ilham berpikir lebih kreatif tidak seperti biasanya, Ilham yang berambut keriting pendek dan berkulit sawo jantan yang matang mengajak kami refreshing ke Madagaskar dengan alasan "sambil bersilaturahmi denga nenek moyang kita" ajak Ilham sambil ketawa sinis.
Saya, Dayu dan Ari meng-iya-kan ajakan Ilham. ya saya pikir karna kami baru saja mendapatkan bonus khusus dari KONI setelah berhasil menggaet emas di ajang festival pencak silat sedunia.
Cuaca cerah d pelabuhan. matahari sedang pamer keganasan tubuhnya. angin berhembus kencang dan sempat ingin merebut ikat kepala kami namun dengan jurus kilat, kami brhasil menangkisnya
Cuaca cerah d pelabuhan. matahari sedang pamer keganasan tubuhnya. angin berhembus kencang dan sempat ingin merebut ikat kepala kami namun dengan jurus kilat, kami brhasil menangkisnya
Jam 12 lewat 27 Menit lewat 7 detik sedikit WIB, kapal fery yang kami tumpangi mulai berlayar. sang kapten kapal menyambut para penumpangnya dengan sangat ramah seolah mengisyaratkan bahwa kami akan aman dan nyaman selama di kapal ferynya, kami berangkat dari pelabuhan merak banten dan akan tiba di pelabuhan Singapura untuk selanjutnya terbang ke Madagaskar.
ilham mengajukan kami untuk naik fery dulu, karena dia mau kami menikmati laut indonesia yang indah. tujuan kami adalah ke madagaskar, ya seperti kata Ilham tadi, kami akan bersilaturahmi dengan nenek moyang..
Dewi fortuna rupanya sedang tertidur, kapal yg kami tumpangi menabrak karang d teluk singapura, membuat satu guncangan, merubah malam yg hening menjadi kepanikan yang dahsyat, jeritan tumpah dimana-mana, Chaos.
Dewi fortuna rupanya sedang tertidur, kapal yg kami tumpangi menabrak karang d teluk singapura, membuat satu guncangan, merubah malam yg hening menjadi kepanikan yang dahsyat, jeritan tumpah dimana-mana, Chaos.
sang kapten yg ramah nampaknya mulai panik juga, mengisyaratkan bahwa kami dan penumpang lainya sedang tidak aman. Walaupun sebetulnya kapal tidak tergores dan keadaan kapal baik-baik saja. namun suara benturan kapal dengan karangan sepertinya memprovokasi penumpang kapal lain untuk panik, hingga akhirnya sesuatu yang tidak diharapkan terjadi !
seorang kakek terjatuh d hadapan kami, setelah sebelumnya mencoba menirukan gaya Jack (leondardo dicaprio) yang memegangi Rose di adegan film TaiTeuNik.
bukan menjadi hening, suasana malah semakin panik, Dayu yg berbadan besar berupaya menghentikan kepanikan dengan menarik orang yg berlarian dan menyuruhnya untuk tenang.
ari yg bijaksana, mulai terusik dan mulai ikut misi Dayu menenangkan para penumpang, dan penumpang mulai tidak terlihat panik.
namun itu tak brtahan lama, seorang nenek memecah kembali kepanikan.
"suamiku …
… suamiku.. "
… suamiku.. "
ucap nenek itu sambil meronta-kan tangan ke arah bawah kapal, tepatnya ke arah kakek tua yang sedang berusaha menahan diri agar tidak tenggelam.
Aneh ! kapal yang saya tumpangi tidak ada tim penyelamat atau sekedar pelampungnya (jangan-jangan ini kapal ilegal). membuat saya berpikir, hanya orang yang jiwanya besar yang dapat menolong kakek tua itu.
Kepanikam makin meJadi . Para penumpang yg panik itu saling tunjuk agar ada yang bisa menolong si kakek yg semakin terlihat lemas. namun tetap saja, tak ada yang berani turun kebawah dan menolong si Kakek.
tapi tiba-tiba ,
Brushhhhhhhhhhhhhh
hukum archimedes membuktikan teorinya.
seseorang menolong si Kakek, kedaan berubah menjadi hening, wajah para penumpang menunjukan wajah ke-anehan atau tidak percaya dengan kejadian itu.
tak lama, orang yg tadi berhasil mengangkat kakek tua itu, sejurus kemudian
Didatangi dan dikerumuni para penumpang yang salut akan kebraniannya, saya Ari dan Dayu menjadi penasaran, kami bergegas bergerak berbaur dengan kerumunan, kami tersentak.
ternyata penolong itu adalah Ilham, Ilham si keriting, Ilham si teman kami, luar biasa, dia menyelamatkan kakek itu padahal saya, Ari dan Dayu tahu, Ilham kurang pandai berenang.
nenek tua istri si kakek mendatangi dan memeluk erat sikakek, suaminya.
setelahnya nenek dan kake berbarengan memeluk Ilham erat, mengucapkan sangaaat - sangaaat banyak terimakasih kepada Ilham teman kami.
Namuun,,
ilham menolak pelukan itu , dengan wajah sedikit kesal, dia berkata
"eh eh, tong ngekepan aing, aing lain guguling,"
Kami dan penumpang lainya kaget dengan ucapan Ilham. Suasana pun berubah menjadi sangat hening.
ilham melanjutkan kekesalannya …
"aing tadi ker cicing nga sms harim aink, ujug-ujug aya nu nyurungkeun aing, , SAHA ANU NYURUNGKEUN AING ?".