Tulus - Hikmah Buya
“jangan cintai aku …. apadanya .. jaaaangaaaan ..
“tuntutlah sesuatu agar kita jalan kedepan ..
“tuntutlah sesuatu agar kita jalan kedepan ..
Nah , tau sama lirik lagu itu kan ? yap. Betul sekali, penyanyinya Tulus (btw dulu gue kira tulus ini judul loh ya, nama bandnya sepatu, padahal sebaliknya, penyanyinya Kang Tulus lagunya berjudul sepatu, itu dulu .. hehe) Kang Tulus lewat lagu itu seolah ingin mengajak setiap orang yang punya pasangan, untuk tidak mencintai apa adanya . subhanalloh , menarik ya ,, soalnya kan kebanyakan kita penganut cintai aku apa adanya sedari lahir. Hehe
Oke lanjut . kalau gue pikir mencintai dengan tidak apa adanya itu ada baiknya bro, ada tuntutan dalam hubungan yang menjadikan hubungan menjadi berkembang, misalnya nih ya, ada satu pasangan sebut saja cowok dan cewek, si cewek berhasil mengajak si cowok hijrah keluar dari kebiasaanya menghisap rokok, dan mengarahkanya untuk memulai pola hidup sehat tanpa rokok, nah ini berawal dari “ketidak cinta apa adanya-an” si cewek ke si cowok sehingga timbul tuntutan, mantep kan kalau gini. Hehe
Dilain sisi, ada juga tuntutan yang tidak diperkenankan dalam hubungan sih. Misal si cewek nuntut si cowok bisa beliin si cewek mobil mewah, padahal si cewek tahu kalau si cowok gajinya standar UMR sukabumi, hehe (you know lah UMR sukabumi berapa ya, hehe) bisa aja kebeli kalau bisa ngasih jaminan ke Bank, tapi kan ini keterlaluan. Makanya tuntutan jenis ini tidak diperkenankan.
Beda dengan Kang Tulus, Guru Kita Buya Yahya punya pendapat berbeda soal tuntutan dalam hubungan, …. “Kita harus bisa menata hati. Dalam hidup berumah tangga ada saatnya kita bersyukur dan ada saatnya kita bersabar. Yang tidak mengerti syukur dan terimakasih akan selalu menuntut lebih kepada pasangan. Kesabaran juga sangat penting untuk meredam emosi dan memperkecil tuntutan. Jangan sampai sedikit – sedikit protes atau menuntut” .
Singkatnya beliau berpendapat bahwa kaidah dalam hidup berumah tangga (berpasangan) adalah : “lakukan kewajibanmu dan jangan banyak menuntut.
Singkatnya beliau berpendapat bahwa kaidah dalam hidup berumah tangga (berpasangan) adalah : “lakukan kewajibanmu dan jangan banyak menuntut.
Jadinya apa ? menurut pendapat pribadi saya, Menuntut dan tidak menuntut keduanya adalah hal baik ketika dilakukan dengan cara yang baik dan bertujuan baik, tentunya baik menurut umum, baik dalam ajaran agama, bukan baik tapi sepihak ya . ehehe. Pada dasarnya setelah gue alami langsung hidup berpasangan (dalam ikatan yang halal, ciyyeh) dengan perempuan yang sangat luar biasa, Ibu dari Khaulah Azda El Ibrahim, akan selalu ada suka dan duka yang dirasa, selama dasarnya cinta karena Alloh ta’ala, setiap masalah akan menjadi sebait pengalaman yang akan kita tulis sebagai perjalanan luar biasa.