10 Fakta Tentang H.O.S Cokroaminoto
Assalamualaikum kawan semua... Yang sama Emak dan Abah nya banggakan, apa kabar iman kalian hari ini?
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya
Bismillah walhamdulillah, pada kesempatan kali ini gue bisa nulis lagi tulisan yang sebenernya gue niatkan untuk memberikan informasi yang cukup penting kepada kawan semua. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya" begitulah Kutipan yang sering kita dengar kalau mau ngomongin Bab sejarah. Dan betul sekali. Kali tulisan gue akan bahas sedikit tentang sejarah.
10 Fakta Tentang H.O.S Cokroaminoto sih menurut gue terlalu sedikit ya, karena banyak sekali fakta yang harus kita ketahui tentang beliau, tapi kalau ditulisnya banyak juga sih sebenernya gue belum mampu. . Ngeles aja gue bisanya. Intinya nih ya gue pilihkan 10 Fakta yang menurut gue menarik untuk diketahui.
Okelah jangan banyak narasi lagi, kita langsung bahas
1. Keturunan Ningrat
H.O.S Cokroaminoto ini terlahir dengan gelar R.M atau Raden Mas, sebuah sebutan yang memang disebutkan untuk anak keturunan ningrat saja. Ayahnya bernama R.M Cokroamiseno dan Kakeknya bernama R.M Cokronegoro. R.M Cokronegoro pernah memiliki kedudukan penting pada masa itu. Yaitu menjadi Bupati Ponorogo. Ayah dari R.M Cokronegoro adalah Kyai Hasan Basri yang memiliki Pesantren di Ponorogo dan sangat terkenal karena keilmuannya. Kyai Hasan Basri menikah dengan salah satu puteri susunan Surakarta. Dari Kakek Buyutnya itulah keningratan H.O.S Cokroaminoto berasal.
2. Memiliki Masa Muda yang Susah Diatur dan Mudah Berkelahi
Meski terlahir dengan keturunan ningrat, ternyata H.O.S Cokroaminoto muda memiliki sifat susah diatur dan mudah berkelahi. Cokroaminoto kecil tidak segan-segan terjun dalam perkelahian ketika merasa dirinya benar. Meski begitu, sedari kecil mudah jatuh iba kepada kaum miskin. Fakta yang sepertinya bertolak belakang dengan mayoritas keluarga ningrat bukan? Eh.. Ada yang otomatis inget Bumi Manusia gak? Hehe
3. Mengawali Karir Sebagai Sekretaris Patih
Siapa sangka kalau orang yang ahli berpidato ini mengawali karir setelah lulus sekolah dengan menjadi seorang sekretaris, atau juru tulis? Usut punya usut, ternyata hal ini dilakukan karena permintaan orangtuanya. Beliau menjadi juru tulis di kantor Patih Ponorogo.
Meskipun H.O.S Cokroaminoto bergelar Raden Mas alias gelar Ningrat, sebetulnya beliau tidak nyaman dengan itu. Terbukti ketika menjadi seorang sekertaris, beliau menemukan kebosanan dan menginginkan sesuatu yang lebih bebas.
Siapa yang tahu kalau ternyata orang tua beliau mengendus tingkah polah anaknya yang kurang baik, sering berkelahi sewaktu sekolah, menunjukan sikap susah diatur, bosan dengan pekerjaan sebagai juru tulis dan tidak nyaman dengan gelar ningrat nya.
Orang tua beliau menikahkannya dengan seorang Ningrat anak dari Patih Ponorogo tempat ia bekerja. Namanya adalah Raden Ayu (R.A) Suharsikin.
Diujung kebosanannya dengan kehidupan ningrat, H.O.S Cokroaminoto membuat keputusan yang sangat berani. Diluar dugaan, beliau berhenti dari pekerjaannya sebagai sekretaris dan memilih untuk menjadi orang bebas.
Beliau pergi ke Semarang. Mengembalikan Isteri kepada mertuanya dengan alasan supaya sang istri bisa berpikir jernih, dan bisa memutuskan (Apakah akan meminta cerai atau akan menyusul suaminya ke Semarang).
Di Semarang, untuk mencukupi kehidupannya, beliau bahkan rela menjadi kuli panggul. Selesai di Semarang.
7. Bergabung dengan Organisasi Politik
Awal mula karir politik H.O.S Cokroaminoto adalah bergabung dengan organisasi yang bernama Sarekat Dagang Islam. Organisasi politik non Ningrat yang nantinya berubah menjadi Sarekat Islam (SI) dan karena kepintaran serta keahlian beliau dalam berpolitik, terlebih saat berpidato di depan umum. Akhirnya beliau diangkat menjadi Ketua Sarekat Islam.
Sebelumnya H.O.S pernah bergabung dengan organisasi Budi Utomo. Tapi karena dianggap sebagai organisasi khusus ningrat, beliau bergabung dengan Sarekat Dagang Islam.
8. Menjadi Guru bagi Presiden Pertama R.I, Tokoh PKI, Tokoh DI/TII dan Tokoh Penting Lainnya.
Dari sekian fakta yang gue tulis. Menurut gue fakta ini adalah fakta yang paling membuat gue tertarik, tercengang dan tidak menyangka.
Dulu kala, ternyata Ir. Sukarno pernah belaja kepada beliau. Tokoh PKI seperti Miso dan Samaun juga pernah menjadi muridnya.
Tak kalah menarik, kediamannya di Surabaya juga sering dipakai untuk diskusi politik oleh tokoh penting seperti K.H Ahmad Dahlan, Douwess Dekker dan lain sebagainya.
9. Pernah Dipenjara
Ini fakta yang miris. Setiap tokoh nasional yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara yang mandiri bukan jajahan, selalu dianggap kriminal oleh Penjajah Belanda. Sampai akhirnya, mereka penjajah memenjarakan H.O.S.
10. H.O.S Adalah Orang yang Sederhana
Meski sempat memiliki jabatan tinggi di organisasi, H.O.S tidak membuat dirinya menjadi orang kaya. Justru beliau menikmati kesederhanaan dan hidup dengan kebersahajaan.
Rumah ini adalah buktinya. Menjadi saksi bisu perjuangan beliau
Well sekian 10 fakta yang sengaja gue rangkum ini.
Buat yang masih penasaran cerita lengkapnya seperti apa, boleh deh tuh mampir ke ispusnas aplikasi perpustakaan nasional yang siap unduh di playstore. Habis itu, cari deh buku yang nulis tentang H.O.S Cokroaminoto
Sekian gue Ibrahim Dutinov
Gue Penulis, bukan Teroris.
Sumber : Buku Ensiklopedi Tokoh Nasional : H.O.S Cokroaminoto karya Agus Salim
Keren tulisannya (y)
Alhamdulillaah. Terimakasih sudah berkunjung
Keren, jadi penasaran dengan endingnya. Sudah ada film nya belum sih Kak?
Wah ada yang mampir. Katanya Mbak Yohana ada Kak. Dan setelah searching ke Mbah memang ada. Woooo liat Trailernya keren pengen liat asli.
Eh, ini ada filmnya? Wah, mau lihat jugaa...