Mengandung dan Melahirkan


Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal  kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.

Tulisan kali ini sebetulnya ingin ku sebut sebagai tulisan kebetulan. Namun, sepertinya kita sama sama-sapakat bahwa sejatinya tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Semua terjadi atas izin dan kehendak-Nya

.......tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau kering yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz) 

QS Al-An,am 6:59

Teman-teman, izinkan aku bercerita tentang kelahiran putri pertama kami dan tentang pengalaman pertama istri melahirkan. Tulisan ini akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian ketika sebelum hamil, ketika hamil dan ketika persalinan (melahirkan), semoga ada hikmah yang bisa teman-teman ambil ya. Aamiiin, langsung aja ke bagian satu yuk

Semenjak setelah nikah, kami sepakat untuk langsung punya anak. Kenapa? Ya, tadinya kami ingin menunda dulu sih, biar bisa saling kenal dulu, biar bisa jalan-jalan menikmati masa berdua dulu, karena katanya kalau sudah punya anak mah bakalan beda rasanya. sibuk sama anak. Tapi, teruntuk kita yang bertemu via ta'aruf, rasanya kita perlu satu ikatan yang benar-benar akan mengikat dengan sangat erat. Kita merasa bahwa ikatan yang sangat erat itu adalah ikatan ketika memiliki sekarang anak. Tentunya semua ini diniatkan semata-mata untuk mengharapkan ridho Allah Azza wajalla. 

Komitmen itu perlu didukung dengan ilmu dan usaha, mangkannya dipelajari lah ilmunya. Lewat kitab yang dikarang oleh ulama seperti kitab Qurotu 'Uyun atau Fathul Izar. Eh iya di Cicurug Sukabumi, ada Ulama yang menerjemahkannya ke dalam Bahasa Sunda. Jadi lebih jelas untuk dibaca.

Selain kitab, kami juga mencari ilmu lewat buku kontemporer seperti buku Kado Pernikahan karangan Abdulloh bin Muhammad Al Dawud, lewat artikel, dan tidak lupa bertanya langsung kepada ahlinya, orang-orang yang sudah berpengalaman. Dalam membina rumah tangga.

Masa ketika sebelum hamil itu terhitung selama dua bulan, lalu setelahnya Alhamdulillah berita menggembirakan itu akhirnya datang juga. Seperti cerita di dalam novel cinta, setelah beberapa bulan tidak mengeluarkan haid, istriku memberikan kejutan dengan dua garis merah alat itu. Dengan demikian, dimulailah masa H2C 1 alias harap-harap cemas tahap satu. Masya Allah, Tabarokalloh. 
Masa-masa ketika hamil adalah masa yang penuh ujian, pas hamil itu luar biasa banget. Masya Allah begitu nikmat kalau kita ingat-ingat lagi.  sebagai seorang suami yang akan merangkap menjadi sosok ayah, aku menuntut diri untuk selalu  siaga. Siap kapan pun ada ketika dibutuhkan. Walaupun sebetulnya tuntutan pekerjaan seringnya memaksa istri untuk bersabar menunggu kedatangan suaminya pulang.

H2C1 atau masa harap-harap cemas tahap 1 adalah masa dimana suami istri mendapati beberapa fakta baru, meski sebelumnya kita sudah menyiapkan diri dengan literasi, kenyataanya, menjalani kehidupan menjadi seorang yang akan melahirkan itu sangat-sangat luar biasa. Di luar dugaan. Ngerasain deh malam-malam harus bangun karena istri pengen ke air, atau istri gak bisa tidur terus pengen ditemenin. Ngerasain deh nyari makanan yang "tiba-tiba" muncul dibenak istri, dan suami harus mengusahakan makanan itu. Ngidam

Aku sering kok berubah jadi tukang urut, kalau soal mengerjakan tugas rumah sebtulnya kan emang tugas suami ya (tugas suami yang sering di amanahkan ke istri) semenjak itu, aku jadi terbiasa nyuci baju, padahal pas sebelum nikah mah jarang banget nyuci, Kalaupun harus nyuci, paling seminggu sekali.

Masa ketika hamil juga merupakan  masa kedekatan kami diuji, sikap istri sering berubah-rubah. Kemungkinan besar adalah hal itu karen pengaruh bayi yang sedang dikandungnya. Apalagi ketika penciuman istri sedang peka,  aku seringnya diusir dari ruangan supaya tidak berdekatan, itu artinya aku akan memakan makanan yang sedikit hambar karena salah satu bumbunya hilang (memandang/disuapi istri) hehe

Mungkin karena kita ketemu via ta'aruf yang singkat ya, masa-masa menikah dan hamil adalah masa-masa yang sangat membutuhkan banyak penyesuaian, saling mengerti, suami jangan sampai egois, tidak mengerti rasa sakit dan lelah yang dihadapi istri. sebisa mungkin jangan sampai bikin istri stress, karena apa yang dirasakan istri, akan pula dirasakan oleh janin yang dikandungnya. Anak saya kelak. Masya Allah.

Semakin besar perut istri, sebaiknya sering-sering diperiksa ke ahlinya, bidan, Mak Beurang, atau dokter kandungan. Seringnya kita harus berkonsultasi dengan bidan, dari sekedar menanyakan "bayi kita gimana bu, sehat kan? Sampai ke mengkonfirmasi mitos-mitos yang beredear ketika sedang mengandung. Mitos tentang ibu hamil itu ternyata banyak ya, katanya enggak boleh ini lah, enggak boleh itu lah, eh padahal mah cuman mitos doang.

Salah satu mitos yang kita tanyakan adalah mitos ketika hamil, jangan minum es. Kasian si dedek kedinginan, jangan minum es kalau lagi hamil, karena minum es ketika hamil dapat menyebabkan bayi sakit, atau lahir dengan ukuran dan berat badan di atas rata-rata. Faktanya, hal tersebut tidaklah benar. Ukuran dan berat badan bayi tidak dipengaruhi suhu minuman atau makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil

Lebih lanjut, Bu Bidan menjelaskan :

Masya Allah ya, kita sebagai manusia sudah seharusnya untuk selalu bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita. Buk, Pak, air es yang kita minum itu, diperut yang Allah ciptakan itu nanti otomatis menjadi suhu tubuh ketika akan menjadi sari makanan untuk si Dede

Masya Allah. Tabarokalloh


Ketika persalinan, adalah saat-saat yang mendebarkan, tahap H2Cnya bukan angka 123 lagi, melainkan sudah tidak menentu. Tak terhingga, asli lur sangat mendebarkan. Begitu sakral, perjuangan antara hidup dan mati. Ya Alloh

Beberapa jam sebelum kontraksi nyata datang, istri sempat minta dibelikan bakso cuanki sama jus buah naga, katanya sedang ingin makan yang segar-segar. Aku sebetulnya ingin menolak lagi, karena aku tahu bakso itu gak bagus. Tapi karena udah lama enggak makan, sesekali boleh lah. Aku bergumam.

Tak lama setelah makan, ku isap-usap perutnya istri sambil membacakan surat al insiroh. Surat yang cocok banget dibaca kalau sedang kesusahan.

setelah kesulitan ada kemudahan
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan

Qodorullah, setelah makan dan diusap-usap, istri merasakan kontraksi yang dahsyat, kami mengira ini kontraksi palsu, soalnya datangnya gak tentu kalaupun asli, masih agak jauh lah. Kan katanya kontraksi yang beneran itu waktunya semakin ke sini semakin cepat datang  si kontraksinya.

Beberapa waktu kemudian, kontraksi datang lagi, katanya kali itu lebih hebat, terlihat dari wajah istri yang sangat kesakitan. Lantas keluar cairan dari lubang keluarnya anak. Duh, Panik seketika dong istriku. 

Yang ini cairan apa yang?
Sayang jangan panik ya, yuk kita caritahu.

Sejurus kemudian saya buka google, cari tahu wujud air ketuban itu seperti apa. Lantas didapatilah keterangan bahwa air ketuban itu warnanya agak kuning, atau agak merah kecampur darah. sementara yang keluar itu warnanya putih. Ku bilang

Yang, ini mah keputihan kali.
Katanya, emang sebelum lahiran bakal keluar keputihan juga

Kata siapa?!
Ini aku liat google yang.

Aduh jangan liat google dong sayang, coba tanyakan ke bidan! 

Duh! Apa-apan aku ini, kasian istri. Tapi aku juga enggak mau sampai bikin istri panik. 

Iya sayang. Aku juga nanya bidan kok.

Ku jelaskanlah kejadian yang menimpa istriku itu via wa ke Bidan yang biasa chek kehamilan istri. Mulai dari kontraksi sampai ke cairan yang keluar itu. Untuk kasus kontraksi, kemungkinan katanya masih kontraksi palsu. Jarak dari kontraksi awal-awal ke persalinan itu lama banget bisa sampai seharian. Tapi untuk cairan itu ada baiknya dibawa ke tempat bidan.

Tau gak? Tiba-tiba istri gak bisa jalan, susah! Makin panik dong ya, oh ya kebetulan kita masih tinggal di kontrakan. Berdua saja, jarak kontrakan dengan rumah kedua orang tua kita lumayan jauh, beda kecamatan. Tak ada keluarga yang ku kabari karena katanya kan bisa seharian kontraksi ke persalinan itu, aku juga enggak mau ngerepotin mereka. Tapi istri gak bisa jalan, gimana dong.

Istri menyarankan untuk memanggil sahabat yang rumahnya agak dekat dengan kita, lantas minta bantuan untuk charter kendaraan ke tempat bidan.

Waktu berjalan begitu lama, sampai di tempat bidan, ketika di chek oleh bidan jaga, ternyata air yang keluar itu adalah air ketuban! Prak! Seketika tingkat kepanikan makin jadi saja, pukul 10 malam seingatku. Orangtua ku sulit ku hubungi, mungkin mereka sudah tidur, aku sebetulnya perlu dorongan moral buat istri. Sudah lupakan, harus tetap semangat walaupun cuman kita dan 2 orang sahabat istri.

Tidak tega menceritakan kembali rasa sakit yang dirasakan istri menjelang persalinan, kenyataan air ketuban sudah pecah nyatanya memang membuat kontraksi semakin menyakitkan. Aku hanya bisa menenangkan, seraya berdo'a kepada yang maha kuasa.

Tepat pukul 01.15 satu tahun silam. setelah melewati proses yang melelahkan, akhirnya anak kita keluar dengan sempurna. Seorang gadis cantik, Utuh, keluar secara normal. Barokalloh nak, Wellcome to the World. Khaulah Azda El Ibrahim

Ya anak kita hari ini usianya genap satu tahun. Minta do'a terbaiknya ya teman-teman. Semoga dik Khaulah dijadikan wanita yang sholehah, tangguh, pintar, literasi nya bagus. Seperti nama yang ditautkan kepadanya. Nama yang berasal dari seorang perempuan di masa lalu. Perempuan yang namanya begitu dikenal oleh banyak orang Islam waktu itu. Khaulah Al Azwar, perempuan yang pintar, tangguh, pemberani, serta mempunyai jiwa literasi yang bagus.




Next Post Previous Post
10 Comments
  • Unknown
    Unknown 27 Juni 2020 pukul 06.53

    Sukses terus

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 27 Juni 2020 pukul 07.56

      Amiiiin... Makasih ya Kak

  • Desi's Corner
    Desi's Corner 27 Juni 2020 pukul 07.36

    Lucu de Khaulanya. Gemesin gitu gaya fotonya. Teriring doa untuk dede Khaulah dapat mewujudkan harapan kedua orang tua. Aamiiin.
    #sempet²nya googling pas lagi kontraksi heuheu

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 27 Juni 2020 pukul 07.57

      Aamiiin ya Mujibasssailin.. Makasih Bu Desi do'anya. Teriring do'a terbaik untuk ibu dan keluarga di sana

  • Han
    Han 27 Juni 2020 pukul 14.41

    Hahahaha sempet2nya udah pecah ketuban masih lihat Google loh inii. Santuyyy gitu yah kayaknya. Alhamdulillah lancar ya pada akhirnya. Mudah-mudahan dedek jadi anak shalihah. Aamiin

  • Ibrahim Dutinov
    Ibrahim Dutinov 27 Juni 2020 pukul 15.24

    Hihi. Iya nih kak Jii. Kalau dipikirmah konyol :D

  • Yoharisna
    Yoharisna 28 Juni 2020 pukul 08.38

    Seneng bacanya^^

    Mudah-mudahan dedek Khaulah jadi kebanggaan keluarga.. Aamiin

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 29 Juni 2020 pukul 17.04

      Aamiiin ya Mujibassailin. Makasih Mbak

  • Blogger Surabaya
    Blogger Surabaya 29 Juni 2020 pukul 14.01

    Perjuangan ibu hamil dan melahirkan memang tak ada duanya ya mas..semoga Khaulah sehat selalu mas.

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 29 Juni 2020 pukul 17.05

      Iyaaa... Ngeri, jadi harus banyak bersyukur, sama lebih care sama isri. Hehe

Add Comment
comment url