Seberapa Penting Media Digital buat Kamu?

Seberapa Penting Media Digital buat Kamu?


Seberapa pentingnya media digital di era newnormal ini? Penting banget penting aja atau malah penting sekali? Atau jangan-jangan teman tidak tahu media digital itu penting atau enggak.

Seberapa Penting Media Digital buat Kamu


Awal maret 2020, dunia dikagetkan dengan kedatangan virus baru. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, kehilangan kebebasan, sampai ada juga yang kehilangan nyawa. Eh bukan ada, tapi banyak! Ya. Virus Corona namanya. 

Data dari covid19.co.id yang dibaca pada tanggal 3 September 2020 menginformasikan bahwa : Sebanyak 216 negara sudah terdampak corona. Dengan total orang yang terkonfirmasi postif sebanyak  17.660.523 jiwa. Sementara pasien yang meninggal sebanyak  680.894 jiwa tersebar di seluruh dunia. 

Datang tidak dijemput, disuruh pulang malah masih betah. Huft, hampir semua orang menjadi pusing karenanya.

Lama belum pulang, kehadiran si Coro sudah tentu membuat banyak perdebatan di negeri para bedebah, ya! Thomas dan rekan-rekan sejawatnya kembali menyaksikan sesuatu yang bedebah di negerinya. Ada banyak tokoh yang bermain curang, kongkalingkong dengan para bedebah. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Tenang saja. Itu hanya terjadi di negeri para bedebah. Biarkan saja Thomas mengurus itu seperti biasa. (Edisi habis baca novelnya Tere Liye, hehehe)

Corona Membuat Derita


Hei!
Apa kabar kawan? Apakah kamu termasuk orang yang terdampak ulah si Coro? Kalau iya, tos! Kita senasib. Mei 2020 lalu, saya resmi mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja. Setelah hampir enam tahun saya habiskan tenaga dan pikiran saya di sana, akhirnya dengan terpaksa surat pengunduran diri itu saya tandatangani. Pengunduran diri tersebut dilakukan secara terpaksa-tidak terpaksa. Loh kok bisa? Iya, terpaksa karena perusahaan memberikan kebijakan yang membuat karyawan menjadi dilema.

Kebijakannya adalah, perusahaan meminta karyawan membuat surat pengunduran diri karena dirasa perusahaan sudah tidak mempunyai penghasilan. Semua mall ditutup, toko tempat perusahaan menjual produksi juga terpaksa tutup. Katanya perusahaan tidak mempunyai pemasukan lain selain dari penjualan langsung itu. Mangkannya, uang yang ada hendak mereka pakai untuk membayar pesangon karyawan saja. 

Mereka menawarkan opsi mengundurkan diri kepada karyawan. Karyawan jelas menolak itu! Kalaupun harus berhenti bekerja, setidaknya berikan kami hak yang layak, seperti yang diucap seorang karyawan ketika meeting. Yang dimaksud layak adalah pesangon yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Singkat cerita, karyawan berhasil dibujuk manajemen perusahaan, cerita alot itu berujung pada pemutusan hubungan kerja besar-besaran. Perusahaan memberikan pesonga  sebesar 75% dari hak karyawan. Kenapa karyawan menerima? Entahlah... Gue sendiri bingung waktu itu, antara kasihan sama perusahaan, gak mau ribet bahas aturan, ikut ahli dari tim karyawan.

Sebuah Jembatan


Sudah hampir lima bulan si Coro menduduki bumi. Semua penduduk bumi berupaya sekuat tenaga mengusirnya, ada tim khusus yang mencegah akibat lebih fatal, ada tim khusus yang merawat dan mengobati jiwa yang terpapar, ada juga tim khusus yang bertugas membuat kebijakan-kebijakan adaptif terkait kelakuan si Coro yang enggan pergi. Kehidupan dengan adaptasi kebiasaan baru (new normal) tentunya terpaksa harus dilakukan.

Indonesia memiliki banyak pulau yang tersebar di seluruh wilayah. Penduduknya ada banyak sekali. Jika dahulu Pak Habibi mengusulkan untuk membuat pesawat terbang yang bisa mengangkut orang lalu membawanya dari satu tempat ke tempat yang lain. Menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya. Nah, kalau orang diangkut dengan pesawat terbang, lalu bagaimana dengan informasi?

Di era yang serba canggih ini, teknologi digital berperan penting dalam penyampaian informasi dari satu orang ke orang lainnya. Dari orang-orang yang berada di pusat kebijakan, kepada orang-orang yang melaksanakan kebijakan. Media menjadi solusi, apalagi si Coro ini harus disebar luaskan keberadaanya. Biar makin banyak orang yang tahu, dan melakukan penjegahan.

Jujur gue juga jadi banyak tahu soal si Coro gegara internet, sosmed, salah satu produk teknologi digital itu. Kebayang kalau gak ada media yang bisa dilihat secara daring ya. Mungkin surat Pak Presiden akan berbicara dicorong RRI. Kayak Presiden jaman dulu. "Sodara-sodara sebangsa dan setanah air, perlu saya informasikan bahwa, negeri kita tercinta ini sedang kedantangan wabah baru, bla bla bla" gimana kebayang gak? Hehe.

Dunia Pendidikan


Sedih emang, biasanya pagi-pagi ketika gue jemur pakaian, gue biasa nyapa dedek-dedek gemes yang mau berangkat sekolah. Gue kasih dia  semangat walaupun nampaknya dia malah ke ganggu. Kek serem-serem gimana gitu. Wkwkw. Asli sedih, gue rasa mamang-mamang angkot juga sedih deh. Biasanya kan pagi-pagi dia bisa bulak-balik nganterin dedek gemes sekolah. 

Di tempatku, peraturan untuk belajar via daring masih diberlakukan. Dedek gemes belajarnya di rumah, pakek hape yang ada internetnya. Walaupun sering rebutan sama kakaknya, walupun mungkin malah ibunya yang belajar. Sementara dedek gemes gak mau pusing dan milih maen berlarian ke sana ke mari dan tertawa. Kebetulan istri gue juga merupakan seorang pendidik ya, jadi gue tahu persis bagaimana peran media digital menjadi jembatan pengantar ilmu dari istri gue ke dedek gemes.

Oh ya, sekalian gue mau bahas beberapa aplikasi digital yang bisa membantu dedek gemes belajar. Info aplikasi ini gue dapet dari halaman digitalnya dizmologi.id ya. 

Seberapa Penting Media Digital buat Kamu


5 Aplikasi Digital untuk Belajar Online


Ruangguru


Tak bisa dimungkiri, inilah aplikasi belajar online paling populer di Indonesia. Karena memiliki bujet marketing yang besar untuk promosi hampir setiap hari di televisi. Aplikasi Ruangguru ini didirikan oleh Adamas Belva Syah Devara yang sekarang juga menjabat sebagai stafsus Presiden RI.

Aplikasi belajar online ini menyediakan semua jenjang kelas dan mata pelajaran inti, dengan kurikulum nasional, dan dipandu oleh guru yang tergabung di Ruangguru. Program ini bisa dimanfaatkan oleh semua pengguna aplikasi baik yang sudah berlangganan maupun belum.

Program ini bisa diakses oleh siswa yang sekolahnya sedang diliburkan maupun tidak. Sesi sekolah online yang sudah selesai bisa diputar ulang. Selain itu, pengguna dapat mengerjakan soal di fitur Bank Soal dan TryOut secara gratis. Dibanding aplikasi belajar online lainnya, Ruangguru memiliki ukuran paling besar yakni 82.76MB.

Quipper


Quipper merupakan perusahaan teknologi pendidikan yang berdiri pertama kali pada tahun 2010 di London, Inggris. Layanan Quipper saat ini telah dapat dinikmati di beberapa negara seperti Jepang, FIlipina, Meksiko dan Indonesia. Sejak tahun 2015, Quipper telah menjadi bagian dari ekosistem pendidikan Indonesia dengan telah digunakan oleh lebih dari 5 juta siswa dan 350.000 guru di seluruh Indonesia.

Saat ini aplikasi belajar online Quipper memiliki empat layanan utama. Pertama, QuipperScholl sebagai sistem manajemen belajar untuk guru dan siswa pada jenjang SMP dan SMA. Kedua, QuipperVideo sebagai E-learning berbasis video online untuk belajar mandiri dengan peruntukan bagi siswa SMP dan SMA (Kelas 9 – 12). Ketiga, QuipperVideo MasterClass yang merupakan layanan premium dari Quipper Video dengan dua fitur interaktif: Tanya Tutor dan Bimbingan Online. Program ini hanya untuk siswa SMA (kelas 10-12). Terakhir, QuipperCampus sebagai portal informasi kampus terlengkap.

Asyiknya, ukuran file aplikasi belajar online Quipper yang bisa diunduh di Google Play Store tergolong sangat kecil, yakni hanya 11MB saja.

Kelas Pintar


Kelas Pintar memberikan solusi belajar lengkap untuk siswa SD, SMP, sampai SMA yang bisa akses setiap hari. Pengguna bisa belajar sesuai dengan karakter masing-masing, baik secara visual, audio, maupun kinestetik. Dengan metode belajar interaktif menggunakan video dan animasi serta e-book, maka belajar di Kelas Pintar menjadi lebih mudah dan efektif.

Di aplikasi belajar online ini, pengguna juga dapat berlatih soal dalam bentuk HOTS (High Order Thinking Skills), Virtual Lab dan VBQ (Value Based Questions). Hasil belajar dievaluasi dengan Tes Adaptif, Soal Pilihan Ganda, dan Tes Periodik. Aplikasi ini dapat diunduh dengan kapasitas 56.60MB sehingga relatif tidak menguras storage yang ada.

Rumah Belajar


Aplikasi belajar online Rumah Belajar
Rumah Belajar, aplikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) ini hanya membutuhkan ruang sebesar 30.29MB di OPPO A91 sehingga tidak menguras kapasitas ROM. Sebagai portal pembelajaran daring, konten yang disediakan berbasis audio, video, gambar, dan animasi yang disajikan secara interaktif.

Aplikasi belajar online ini juga menyediakan Bank Soal mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Materi pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pun tersedia di dalam aplikasi gratis ini. Adapun fitur seperti Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Kelas Maya, Peta Budaya, dan lainnya berguna untuk mendukung proses pembelajaran guru dan siswa selama #DiRumahAja.

Zenius


Aplikasi belajar online Zenius menyediakan layanan belajar mandiri gratis dengan puluhan ribu video materi belajar lengkap untuk SD, SMP, SMA dan SMK yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP, kurikulum 2013, dan kurikulum 2013 revisi.

Pengguna Zenius dapat mengakses mata pelajaran, mencoba tes Tryout, atau Ujian Mandiri, serta memperoleh tips belajar. Aplikasi Zenius bisa diunduh di Google Play Store dengan kapasitas 67.48MB. Selain diakses gratis, mayoritas video pembelajaran daring dihadirkan dalam format whiteboard yang memerlukan kuota internet hemat.

Saatnya Memanfaatkan Ranah Digital


Ada banyak cara yang bisa kita lakukan biar hidup yang sedang not okay ini, menjadi its okey. Eh kok Kayak judul felem ya. Ah sudahlah, mari kita simak cara memanfaatkan ranah digital biar jadi produktif dan kreatif di postingan Tetap Kreatif dan Produktif di Medsos. Hehe

Dan gue yang terkena PHK ini bisa memanfaatkan banyak informasi yang berseliweran di media digital untuk meningkatkan keahlian. Mengikuti pelatihan atau webinar yang asyik dan menguntungkan, bergabung dengan teman-teman senasib, atau teman-teman yang sama-sama berjuang, bergabung dengan komunitas yang memberi ilmu tiada batas.

Well, sebetulnya peran digital untuk kita itu penting sekali. Sangat bermanfaat kalau kita bisa memanfaatkannya. Hanya saja, itu balik ke kita masing-masing. Mau atau tidak ikut gabung. Tidak anti digital, mau saring sebelum sharing, dan lain sebagainya. 

Sekian gue Baim
Gue penulis, bukan teroris
Next Post Previous Post
14 Comments
  • Muhammad Zaini
    Muhammad Zaini 3 September 2020 pukul 18.36

    Kahoot belum masuk list Bang..

    Turut berduka sama keadaan PHKnya Bang. Nggak nyangka aku semua ini bakal terjadi.

  • http://kakilasak.com/
    http://kakilasak.com/ 5 September 2020 pukul 20.44

    Saya juga sebagai tour planner trip ga ada tamu sejak bulan april hehe. Saya prihatin juga denger keluhan ibu2 yg kerepotan dampingi anak belajar. Sok silahkan ada 5 pilihan aplikasi, bagi yg mampu hehe

  • Dian Restu Agustina
    Dian Restu Agustina 6 September 2020 pukul 09.53

    Tetap semangat ya, Kak...Semoga ada pintu rejeki lainnya lewat media digital misalnya. Rejeki lancar jaya dan berkah pastinya
    Oh ya, sedikit koreksi si Devara dah resign dari April jadi stafsus hihi
    Terus aku setuju kalau 5 aplikasi belajar di atas bisa bantu khususnya kaum ibu kayak aku mendampingi anak-anak PJJ
    Tapi masih bersyukur aku, anak-anak kelas 6 dan 10 jadi sudah lebih mandiri dan melek digital. Malah ibunya yang dijari hihihi

  • Bang Doel
    Bang Doel 6 September 2020 pukul 12.46

    Corona semacam utusan agar manusia segera melakukan akselerasi teknologi digital. Sebab kebiasaan manusia kerap menunda-nunda.

    Mudah-mudahan corona cepat berlalu, dan teknologi digital segera dipahami manusia sebagai sebuah jalan kemudahan, bukan merebut 'lapak' profesi tertentu.

  • Iim Rohimah
    Iim Rohimah 7 September 2020 pukul 00.49

    Turut berduka ya bang soal PHK nya. Memang ngga hanya kaum kantoran, pengusaha juga kena dampaknya... apalagi yg tidak bergerak di bidang digital. Banyak juga yg gulung tikar. Hiks.. yg ngga punya tabungan, otomatis langsung ngungsi ke rumah ortu atau mertua pas ada pandemi melanda.

    Sedih.

  • Monica Anggen
    Monica Anggen 7 September 2020 pukul 12.10

    Semoga Corona segera berlalu dan kita semua sehat, berkah mengalir terus. Tetap semangat ya. Kalau bagi saya, media digital penting banget karena bisa belajar banyak hal, bisa cari peluang usaha, wis pokoknya banyak. Cuma ya gitu, harus tetap seimbang sih, jangan online melulu juga

  • wahyuindah
    wahyuindah 7 September 2020 pukul 14.32

    MasyaAllah.. ikut sedih ya kak. mengundurkan diri dari perusahaan dengan terpaksa. semoga ada pengganti pekerjaan yang lebih baik. dan semoga corona cepat pergi. jadi hidup kita bisa normal lagi. tetap semangat kak

  • Amel
    Amel 7 September 2020 pukul 15.19

    Turut berduka untuk yang sudah kehilangan pekerjaannya. Semoga bisa mendapat ganti pekerjaan baru dan corona segera berlalu.

  • Eka FL
    Eka FL 7 September 2020 pukul 20.56

    Semua orang terkena dampak dari pandemi ini ya, tidak terkecuali. Melek digital dan belajar lagi bisa jadi salah satu solusi mengatasi masalah finansiak yang hampir dirasakan semua orang

  • Supadilah
    Supadilah 8 September 2020 pukul 09.13

    Untuk guru yang tak mau repot-repot kalo bikin video pembelajaran, ruang guru bisa jadi pilihan deh. Tapi emang sih, materinya masih terbatas kalo yang gratisan. Hehe.. semangat mas. Makasih artikelnya

  • Damar Aisyah
    Damar Aisyah 8 September 2020 pukul 14.24

    Sejak resign di tahun 2013 saya sudah merasakan pentingnya ranah digital untuk kebutuhan sy secara pribadi. Lha gimana sy bisnis modal online, belajar online, berkomunitas online. Saya mulai terbiasa melakukan segalanya dengan modal internet, makin menggila sejak mulai menulis di platform digital. Memasuki masa pandemi ini alhamdulillah sy gak kaget dengan yg online-online itu, tapi khusus pembelajaran anak, jujur rasanya pengin semaput alias pingsan. Berattttt

  • temansenja.com
    temansenja.com 8 September 2020 pukul 16.15

    Bahasanya semakin renyah aja... kress kress gitu..
    Turut berduka Bang.. Semoga pintu2 rezeki yg lain semakin terbuka lebar dan mengalir deras..

  • steffifauziah
    steffifauziah 11 September 2020 pukul 11.30

    penting untuk cari penghasilan dan bertemu komunitas, hehe. kalau untuk saya sih adanya media digital mempermudah banget. jadi enggak perlu keluar rumah. apalagi sejak pandemi begini.

  • Elva Susanti
    Elva Susanti 14 September 2020 pukul 17.42

    Alhamdulillah media digital jadi sangat membantu ya kak, iya sedih banget pastinya tapi mau gimana lagi. Smg pandemi ini segera berlalu.

Add Comment
comment url