5 Orang yang "It's Okay not to be Okey", Nomor 5 Wajib Baca

Temen-temen mungkin sudah gak asing ya sama istilah its okay to not be okay. Yang belakang gue tahu, ternyata itu adalah sebuah judul serial drama Korea Selatan. Udah nonton? Kalau 5 orang yang kayak gitu udah tau siapa aja?

Well, teman sekaligus guru gue pernah nulis di twitter, bahwa serial drama its okay to not be okay merupakan drama korea favorit dan nomor satu buat dirinya. Mengalahkan serial yang sebelumnya juga disebut favorit seperti Descent Of The Sun, atau Itaewon Class.
5 Orang yang It's Okay to not be Okay
Tambahkan teks

Setelah gue selidiki, ternyata emang drama itu sedang populer dan sempat menduduki trending topik twitter selama hari tertentu. Banyak orang yang suka, banyak orang yang membicarakannya. Liat itu, gue juga jadi penasaran dong, film apa sih? Wkkwkw

Melihat ringkasan yang disajikan Wikipedia, It's Okay to Not Be Okay adalah seri televisi Korea Selatan tahun 2020 yang dibintangi oleh Kim Soo-hyun, Seo Ye-ji, Oh Jung-se, dan Park Gyu-young. Drama ini menceritakan hubungan asmara tidak biasa antara dua orang yang akhirnya saling menyembuhkan luka emosional dan psikologis satu sama lain. Ini pasti ada kaitannya dengan kesehatan mental. Yakan?

Dari judulnya kita pasti udah bisa nebak dong kira-kira apa pesan utama yang bisa kita ambil. Yap. tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja. Namun, bukan serial drama korea selatan sepertinya jika tidak mempunyai drama yang asyik dan menarik. Yang udah nonton pasti lebih paham yakan. Wkwkw

5 Orang yang Its Okay not to be Okay


Kalau tokoh-tokoh yang not to be Okay dalam serial itu sudah pasti merupakan tokoh fiksi dong ya, tokoh yang sengaja dibuat agar drama bisa menarik. Tapi apakah ada tokoh yang beneran nyata? Ada dong! Ini mau gue hadirkan

Disclaimers : yang bakal gue maksud dengan orang not to be Okay dalam tulisan ini adalah tentang orang-orang yang memiliki kekurangan dalam hidupnya. Bisa fisik, mental, atau yang lainnya.

Tokoh-tokoh ini akan memberikan kita gambaran bahwa sesungguhnya menjadi tidak baik-baik saja bukanlah halangan. Toh, itu adalah takdir, dan selalu ada pelajaran yang bisa kita jadikan bekal semangat dalam kehidupan.


1. Hafsh Bin Umar Al Akbar Al Basri


Adalah seseorang yang memiliki kebutaan sedari kecil. Namun nyatanya beliau bisa menjadi ilmuwan muslim yang ahli hadis dan berpengaruh. Nyatanya, kekurangan itu bahkan bisa melampaui orang normal lain dalam hal menuntut ilmu. beliau adalah golongan ulama yang menguasai beragam disiplin ilmu; waris (fara’id), astronomi (hisab), puisi (syi’r) dan sejarah arab kuno (ayyam al-nas).

Beliau memaksimalkan segala potensi yang ada. Lantas, menjadikan itu sebagai cara untuk memenuhi keinginannya. Dikatakan bahwa Hafsh bin Umar mempunyai banyak guru, entah itu di daerah tempat tinggalnya, ataupun diluar. Guru-guru ahli dalam bidang hadis, astronomi, sejarah arab kuno, dan ilmu lainnya didatangi beliau dan tidak disia-siakan. Beda dong sama kita, eh siapa? Hhehe

Selanjutnya, beliau menggunakan media hafalan untuk mengikat semua ilmu yang diterima dari guru-gurunya. Kebayang dong bagaimana disiplinnya beliau dalam menghafal, sehingga tercatat menjadi seorang ulama, ilmuwan yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu. 

2. Albert Einstein


Siapa yang enggak kenal tokoh ini? Orang yang seenggaknya pernah sekolah, pernah baca buku, atau pernah nonton televisi pasti kenal. Ya, Einstein adalah fisikawan teoretis yang mengembangkan teori relativitas, satu dari dua pilar utama fisika modern. Karya-karyanya juga dikenal karena berpengaruh terhadap filsafat ilmu.

Tidak banyak yang tahu bahwa sebetulnya Einstein mengidap Autis. Pakar autisme Simon Baron-Cohen percaya bahwa Einstein menunjukkan gejala sindrom Asperger. Sebagai seorang anak, ia tidak memiliki teman hingga usianya tujuh tahun serta kerap mengulangi kalimat ketika berbicara. Ceramah Einstein juga sangat membingungkan dan ia sulit mengkomunikasikan pemikirannya dengan jelas. Ketidakmampuan mengkomunikasikan pemikirannya, Baron-Cohen berpendapat bisa jadi ini indikasi Asperger.

3. Ibnu Ummi Maktum


Pernah suatu ketika Allah Subhanahuwata'ala menegur hingga Rasulullah Sollallohu'alai Wassalam merasakan sakit seolah terkena pukulan keras. Hal ini lantaran sikap acuh Nabi Solallohu'alaihi Wassalam kepada Ibnu Ummi Maktum.

Ibnu Ummi Maktum memiliki suara indah dalam melantunkan Asma Allah. Pernah bergantian dengan Bilal bin Rabbah dalam mengumandangkan adzan. 
Kita mungkin tidak tahu, Ibnu Ummi Maktum adalah salah satu dari sekian sahabat yang masuk Islam pada awal-awal (Assabiquunal awwalun).

Kita harus tahu, masuk Islam pada awal keberadaanya itu sulit banget. Contohnya Bilal bin Rabbah. Atau Ammar bin Yassir dan keluarganya juga pernah disiksa sama orang Quraisy. Mereka sama-sama dipaksa pindah kepercayaan supaya nyembah berhala. Kebayang dong dulu seremnya gimana kalau masuk Islam, eh tapi itu oke-oke aja buat Ibnu Ummi Maktum.

4. Tarjono Slamet


Jika sebelum ini kita melihat orang yang gak okey dari lahir tapi tetep bisa okey, maka Tarjono Slamet adalah bukti bahwa nggak okey secara tiba-tiba juga tetep bisa menjadi okey. Tarjono memilih bangkit ketimbang menyerah pada apa yang menimpanya.

Mantan pegawai PLN ini mengalami cacat seumur hidupnya akibat kecelakaan kerja, Tarjono tidak sengaja terkena setruman listrik bertegangan tinggi saat ia bekerja. Kecelakaan tersebut membuat kakinya diamputasi dan jemari tangannya juga lumpuh akibat kerusakan saraf.

Selama dua tahun lebih, Tarjono terpuruk akibat kejadian yang menimpanya. Namun, setelah itu, ia berusaha bangkit kembali dengan mencoba mendirikan usaha baru (CV Mandiri Craft) untuk memperbaiki kehidupannya.

Bisnisnya ini fokus pada pembuatan kerajinan kayu untuk alat peraga pendidikan dan pembelajaran dengan berbagai bentuk yang menarik. Produk yang dibuat oleh Tarjono Slamet sukses menembus pasar ekspor dengan pendapatan bisa sampai Rp150 juta setiap bulannya. Masya Allah ya.

5. Kitala Hora Ngnya


Ya, orang kelima itu adalah Anda, Kamu, Kita. Tidak ada diantara kita yang sempurna bukan? Jelas sekali bahwa kita punya banyak kekurangan, dan itu memang anugrah. Dari sini, gue mau ngajak temen-temen buat jujur soal kekurangan yang kalian miliki. Silahkan pikirkan satu yang paling besar saja. Boleh itu kurang uang, kurang aset, kurang tinggi, kurang pintar, kurang kuat apa saja itu, akuilah itu sebagai kekurangan yang sering kali menjadi musuh dalam selimut, atau membuat hati teman-teman tidak bisa menerimanya. Sudah?

Terimakasih karena teman-teman sudah jujur. Nah, sekarang, maukah teman-teman memaafkan menerima kekurangan itu? Memaafkan nya? Karena pada dasarnya kita bisa menyembuhkan diri sendiri loh, istilahnya adalah self healing.

Yuk coba katakan seperti ini :

Hey kekuranganku, aku maafkan engkau karena Allah. Mulai sekarang, engkau adalah temanku. Ya Allah, aku mohon maaf karena telah menganggap kekurangan yang ada pada diriku sebagai musuh. Atau sesuatu yang tidak sama sekali kuharapkan kehadirannya. Mulai sekarang, ia adalah temanku. Aku menerimanya.

Hey kekuranganku, terimakasih sudah menjadi pelengkap dalam hidupku. Kau dan aku selanjutnya akan bersama-sama dalam suka maupun duka, tak peduli lagi dengan apa yang orang katakan kepadaku tentangmu, karena kau adalah bagian dariku.





Tulisan yang dibaca sebelum menulis artikel ini :

https://www.Twitter.com

https://islami.co/hafsh-bin-umar-al-basri-ilmuwan-dan-ahli-hadis-yang-difabel/

https://kronologi.id/2020/05/08/kisah-rasulullah-yang-ditegur-langsung-oleh-allah-swt-lantaran-mengacuhkan-orang-buta/

https://koinworks.com/blog/tokoh-difabel-inspiratif-indonesia/

Next Post Previous Post
21 Comments
  • Han
    Han 15 Agustus 2020 pukul 19.20

    MasyaAllah. Oke aku belajar lewat kisah kelima orang di atas. Terimakasih bang

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 17 Agustus 2020 pukul 13.19

      Aku juga lagi belajar nih Mbak. Hrhrhr

  • Sarieffe
    Sarieffe 16 Agustus 2020 pukul 00.13

    Kalimat Subhana inni Kuntu minadz dzolimin buatku benar2 obat mujarab ketika pikiran gak oke muncul karena pengalaman pahit dan kesalahan masa lalu. Realitanya memang hidup itu gak lurus-lurus aja. istighfar salah satu jalan to be okay dan self healing yang selama ini aku terapkan nih

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 16 Agustus 2020 pukul 13.51

      Do'a nabi Yunus ketika lagi dalam perut Paus ya Kak... Sama kayak do'anya Said Nursi

  • Nur Asiyah
    Nur Asiyah 16 Agustus 2020 pukul 23.27

    Dari lima tokoh yang ada saya hanya mengetahui satu. Sepertinya wawasan saya tentang tokoh berpengaruh sangat minim. Terima kasih atas informasinya.

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 17 Agustus 2020 pukul 13.19

      Albert Einstein ya? Dia mah soalnya udah masuk ke tv Mbak. Hehhe

  • Renov - renovrainbow.com
    Renov - renovrainbow.com 17 Agustus 2020 pukul 00.30

    Hallo Kak, salam kenal ya...

    Makasih informasinya. oia kalau Ibnu Ummi Maktum itu sakit apa kak?

    hehehe saya pikir nomor 5 itu nama orang Korea, ternyata kita sendiri

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 17 Agustus 2020 pukul 13.21

      Salam kenal Kak Ren, terimakasih sudah berkunjung ya.

      Yang bernama Ibnu Maklum itu Buta dari lahir kak

  • HendraDigital
    HendraDigital 17 Agustus 2020 pukul 06.29

    Di balik kekurangan pasti ada kelebihan yang Allah kasih. Selain ke-4 tokoh di atas, tentu masih ada banyak orang yang it's okay not to be okay di seluruh dunia.

    Yang kelima ternyata diri kita sendiri, penulisannya malah mirip nama orang Jepang, hehehe. Makasih atas nasihatnya melalui artikel ini

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 17 Agustus 2020 pukul 13.22

      sama-sama Mas. Makasih udah berkunjung..

  • Sulis Nashwa
    Sulis Nashwa 17 Agustus 2020 pukul 08.37

    Wah tulisannya sangat inspiratif sekali. Benar sekali kekurangan bukanlah halangan untuk kita menjadi sukses. Menjadi orang sukses yang berasal dari keterbatasan atau kekurangan adalah sesuatu yang luar biasa....

    Terima kasih atas sharingnya, baca tulisan ini saya jadi termotivasi untuk menggali potensi yang ada pada diri saya

  • Dian Restu Agustina
    Dian Restu Agustina 17 Agustus 2020 pukul 10.32

    Jleb di nomor 5..beneran terima diri kita, dengan segala kelebihan dan kekurangan. It's okay not to be okay. Insiratif sekali Kak artikel ini. Begitu banyak orang yang menerapkan bahwa ga okay itu okay yang bisa kita jadikan panutan ya..

  • Nurhilmiyah
    Nurhilmiyah 17 Agustus 2020 pukul 11.15

    Inspiratif banget Mas Baim, tulisannya, memasukkan para sahabat Rasulullah pula ya, Hafs Bin Umar dan Ibnu Ummi Maktum pula ya, keduanya sama2 buta, hikss... Daan surprise nya yang nomor 5 dong, pinter aja nih Masnya, Kirain Kitala itu orang Jepang, heheh

  • Ulfah Oktarida Sihaloho
    Ulfah Oktarida Sihaloho 17 Agustus 2020 pukul 11.27

    Keren. Setiap orang pasti mempunyai kekurangan. Saya juga dalam proses untuk menerima kekurangan saya sendiri. Terasa berat sih, dan saya masih dalam proses untuk menuju itu. Tapi satu yang saya pahami, adalah saya bertumbuh, penerimaan saya terhadap kekurangan saya jadi makin bertambah. Dan itu hal ya g saya saya syukuri sampai sekarang..

  • Bayu Fitri
    Bayu Fitri 17 Agustus 2020 pukul 12.48

    setiap orang pasti pnya kelebihan dan kekurangan keduanya bisa jadi pelajaran buat kita semoga kita pandaj bersyukur selalu

  • Arai Amelya
    Arai Amelya 17 Agustus 2020 pukul 16.28

    Astaga saya saya cuma tahu Einstein kak hahaha. Saya nonton drakor itu sampe ending sih, dan emang kadang kita jadi manusia kudu berdamai. Nggak apa-apa kok kalau memang lagi kenapa-kenapa yekan? Toh kelima contoh di atas membuktikan kalau tidak okey pun bukan masalah untuk jadi okey

  • Damar Aisyah
    Damar Aisyah 18 Agustus 2020 pukul 16.04

    Allah menciptakan setiap makhluk dengan kelebihan masing-masing. Adanya kekurangan benar-benar tidak menggantikan kelebihan yang dimiliki, masya Allah. Kadang kita yang secara fisik sempurna aja masih mengeluh kurang begini begitu.Padahal kalau mau lebih bersyukur pasti lbh mudah melihat kelebihan kita ya.

  • Boku no Blog
    Boku no Blog 18 Agustus 2020 pukul 16.18

    No body perfect. Semua orang tidak ada yang sempurna, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

  • Aisyah Dian
    Aisyah Dian 18 Agustus 2020 pukul 21.15

    "Hei kekuranganku terimaksih sudah menjadi pelengkap dalam hidupku" kalimat ini berasa lagi ngomong sama suami hehehe

    Well setiap kekurangan itu asal kita menerimanya dengan ikhlas pasti ada sisi positifnya ya kak

  • Goresan hati
    Goresan hati 20 Agustus 2020 pukul 07.27

    kekuranganku banyak kak. hiks... kurang cantik, kurang pinter, kurang apalagi ya. eh kurang duit. hehe... semoga dimudahkan semuanya ya. agar kekurangan bisa jadi kelebihan. satu kekurangan, seribu kelebihan. begitu kan.

  • steffifauziah
    steffifauziah 22 Agustus 2020 pukul 09.34

    Wah keren tulisannya nih, memotivasi banget untuk mereka-mereka yg ada masalah kesehatan mental. Jadi lebih percaya diri dan banyak berkarya

Add Comment
comment url