Bismillah : Kisah Kita Sebelum Menikah
Setiap pasangan pastinya punya cerita menarik yang melatar belakangi pertemuan mereka. Termasuk saya dan Istri, menjadi pasangan yang menikah tanpa pacaran terlebih dahulu, tentunya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kami.
Kapan dan di mana awal kami bertemu, apa yang menjadi alasan kami memutuskan untuk menikah? Lalu bagaimana kisah ketika saya dan dia menjadi kami? Hmm, apakah akan benar-benar menarik? Jangan jadi penasaran ya, Insya Allah akan kami bagikan di sini.
Assalamu'alaikum Ukhty..
Bismillah,
Dengan menyebut Asma-Mu
Sebuah Whatsapp Group (WAG)) dibuat, ”Bismillah” namanya
Assalamu’alaikum Ukhtiy… sekiranya salam menjadi kalimat awal yang kusebut dalam forum itu---Forum non-resmi yang sengaja dibuatkan teman sewaktu sekolah MTs--setara Sekolah Menengah Pertama (lah emang ada forum resmi ya? Wkwkw.
Saya tahu agama Islam adalah agama yang selamat, maka dari itu seorang beragama Islam (Muslim) dianjurkan utnuk mengucap salam kepada muslim lainnya. Wujud Iman dan do’a mendo'akan dalam kebaikan. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wata'ala
"Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: Salaamun 'alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-An'am: 54)
Kenapa namanya bismillah ya? Hmm, mungkin karena Bismillah adalah kalimat yang sangat pas untuk menggambarkan sebuah permulaan.
Jika di Tiongkok mereka mengenal bunga Daffodil sebaga tanda hal baru, atau memulai kembali, kemudian istilah awal yang baru dari Daffodil juga sempat dipakai oleh film single karya Raditya Dika. Maka dalam kisah saya, bismillah yang dipakai bukan Daffodil.
Adalah kalimat indah. Kalimat yang diucapkan seorang muslim sebagai penanda awal ia melangkah atau melakukan sesuatu. Walaupun begitu, yang bikin WAG adalah si temen. Jadi saya gak tahu pasti mengapa namanya demikian.
Lalu saya yakin, mungkin juga karena bismillah adalah menyebut nama Allah subhanahuwata'ala. Hidup dan mati kita hanya untuk-Nya. Maka sudah wajar kita membawa namanya dalam setiap langkah. Termasuk langkah awal mempertemukan dua orang yang sudah ingin dan merasa siap untuk menikah.
Pertama Kali Kenalan (Ta'aruf)
Dalam WAG itu saya pertama kali mengenalmu, tahu namamu, tahu pekerjaanmu, dan tahu kalau ternyata kamu juga sedang mencari seorang pendamping hidup.
Dewasa ini, banyak sekali cara dilakukan seseorang untuk menemukan pasangan hidupnya. Dari yang tak sengaja, kemudian meminta nomer wa nya, sampai ke yang sengaja mendatangi suatu tempat karena memang ditempat itu para pencari pendamping hidup berkumpul.
Cara ini adalah cara yang saya pilih. ta’aruf! Mengenal lewat seseorang yang sudah dekat dengan dia. Mengetahui apa kebiasaanya, apa yang ia sukai, apa yang ia tidak suka. Dan yang paling penting adalah : seberapa serius dia menjadikan Allah sebagai Tuhan. Sudah sejauh mana ia mengamalkan kalimat Shahadat yang menjadi rukun Islam yang pertama seorang muslim.
Ta’aruf ini berlangsung didalam forum elektronik. Sebut saja grup Wa. Dan suatu saat nanti, kita akan sadar bahwa banyak hal lucu yang kita lakukan sebelum kita saling mengenal satu sama lain. Grup Wa ini akan menjadi pelajaran kita. Mengingatkan kita kembali bahwa kita pernah sama-sama berusaha menjadi baik, kita pernah memaparkan Visi dan Misi juga disana.
Kumeminangmu (Khutbah)
Seingat saya waktu itu tak perlu banyak waktu untuk memutuskan. Istikharah dan mencari pemantapan dengan menemui guru, meminta nasihat bijak kepada mereka. Tak lupa juga meminta ridho kedua orang tua. Maka ketika semua sudah dirasa pas dan Mantab, saya beranikan diri untuk melamarnya.
Kumenikahimu
Ini pas pertama kali kenal umma-nya Khaulah, kah?xixixi
betul sekali Bu, hehe