9 Tips Bahagia dari Rasulullah Untuk Menepis Galau

Tips Bahagia


Galau adalah satu dari sekian penyakit yang bersarang dalam hati. Sama dengan penyakit hati lainnya, galau akan membuat penderitanya merasakan sakit tapi tidak berdarah (sakitnya tuh di sini, sambil nunjuk hati). 

Bukan Islam namanya kalau nggak punya solusi buat keadaan tersebut, yuk intip bagaimana Tips Bahagia dari Rasulullah Solllallohuálihi Wassalam.

Dalam sebuah Hadits, Rasulullah pernah bilang begini 

Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorang pun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan kesengsaraan dia selalu bersabar dan itu pun menjadikan kebaikan baginya. (H.R. Abu Yahya).

Intisari yang bisa saya ambil dari hadits tersebut adalah kita harus bisa menerima kenyataan apapun itu wujudnya, mau hadir dalam bentuk nikmat, atau dalam bentuk masalah. Wujud penerimaan itu ada dalam bentuk syukur dan sabar. 

Keduanya bermuara kepada satu yang pasti, yaitu Ridhonya Allah Azza Wa Jalla. Kalau kita teh lagi dalam masalah, maka bersabar adalah cara terbaik untuk menerima kenyataan sekaligus mendapat ridho-Nya. Sebaliknya ketika kita mendapat nikmat, maka kita harus bersyukur agar Allah tetap ridho sama kita.

Siapa atuh yang nggak mau dapat ridho Allah Subhanahuwataála? Lah wong  itu  teh merupakan kunci kita masuk ke Syurga. Itu teh puncak dari segala jenis kebahagiaan yang pernah kita ketahui yakan?

Hakikat Syukur dan Sabar

Saat kita harus bersyukur adalah saat dimana kita mendapatkan nikmat, dan saat dimana kita harus bersabar adalah ketika kita mendapatkan ujian atau masalah. yang intinya adalah baik nikmat atau ujian, keduanya sama-sama bisa menjadi kebaikan buat kita. keduanya sama-sama akan membuat kita bahagia jika tahu ilmunya.

Masih banyak ko orang yang ketika nikmat Allah itu datang kepadanya, bukan syukur yang ia berikan. justeru sebaliknya, ia menjadi kufur. lebih banyak lagi orang yang ketika dia dihampiri masalah, dia tidak mampu bersabar. bukannya kebahagiaan yang mereka dapatkan, melainkan kesengsaraan. Hal ini cukup membuktikan bahwa menjadi bahagia itu cukup susah dilakukan.

Tapi jangan khawatir yap, karena alasan inilah saya berusaha merangkai beberapa tips bahagia ala Rasulullah Shollallohuálaihi Wassalam.

9 Tips Bahagia dari Rasulullah Untuk Hati Yang Sedang Galau

  1. Selalu Bersyukur



Tidak ada orang yang paling bahagia hidupnya kecuali ia adalah orang yang paling bersyukur.

Syukur adalah kunci dari segala jenis kebahagiaan. Gerbang menuju hati yang tentram, urusan yang mudah, serta jiwa yang kuat dan sehat semuanya bisa kita capai jika mempunyai sifat selalu bersyukur.

Hal ini ternyata memang sudah dituliskan dalam Al Qur'an. Allah Subhanahuwataála dalam Qurán Surat Ibrahim ayat 7 berfirman:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(Q.S. Ibrahim: 7)

 

    2.  Melihat ke bawah


 

Rasulullah Sollallohuálaihi Wassalam bersabda: “Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. “(Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Ketika kamu sedang galau dan gundah-gulana, cobalah untuk sering melihat ke bawah.

Melihat orang-orang yang belum diberikan nikmat seperti yang kamu terima. banyak orang yang terlalu asyik melihat ke atas, lalu lupa bahwa sebetulnya hidup yang sedang mereka jalani sekarang adalah hidup yang diidamkan orang di bawah mereka.


    3. Bersedekah

Ada hubungan erat antara kebahagiaan dengan sedekah, jika selama ini kamu selalu menuntut untuk meminta, coba deh sedekah sesekali. Nggak usah tulus dan ikhlas juga gapapa. 

Dengan kamu memberikan sebagian harta yang kamu punya kepada orang lain, itu artinya kamu berarti sudah merelakan harta itu untuk dimiliki dan dimanfaatkan orang lain.

Ketika bersedekah, coba deh liat orang yang menerima sedekah itu? lihat garis bibir yang tiba-tiba melengkung membentuk senyuman. Atau kulit di ujung mata yang tiba-tiba mengkerut karena senyum itu. 

Bayangkan betapa bahagianya orang itu ketika mendapatkan sesuatu yang mungkin saja susah dia dapatkan. Mungkin inilah bukti perkataan "Aku bahagia melihat kau bahagia dengannya."


    4. Berbaik sangka kepada Allah Subhanahuwataála

Pernah kecewa sama hidup lantaran apa yang sedang kamu jalani sekarang tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan?

Lalu, dalam kekecewaan itu kamu mengutuk Allah, menuduh Allah telah berlaku tidak adil terhadapmu?

Duh, aslian sih. Saya teh juga pernah mengalami itu kok. Asli nyesek pakek banget kalau udah ngadepin masalah yang susah teh.

Tapi, rata-rata perasaan itu muncul kalau lagi down aja, pas lagi happy mah enggak. nggak mudah emang berprasangka baik sama Allah itu, tapi kalau dengar cerita teman atau sahabat yang soleh, mereka itu selalu punya pengalaman yang bagus ketika merasa mendapat ujian dari Allah. 

Satu kunci kalau kita lagi enggak bisa baik sangka sama Allah itu bisa dengan bersilaturahmi dengan orang Soleh/ah.

Coba deh ngobrol sama orang soleh, mampir ke guru yang kamu anggap ilmu hidup dan ilmu agamanya sudah mumpuni. Prasangka buruk sama Allah itu nggak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada obatnya. Gak enak dong hidup lama-lama nggak bahagia hanya karena sering prasangka buruk.


    5. Menjadi Ikhlas 

Apa sih Ikhlas itu? 

Apakah Ikhlas itu terjadi ketika kita memberikan sesuatu dengan tanpa mengharap timbal balik? 

Apakah Ikhlas itu artinya kita menerima segala hal yang Allah berikan kepada kita, tanpa protes sedikitpun?

Ternyata Ikhlas itu adalah ketika kita melakukan segala sesuatunya karena Allah Subhanahutaála. Misalnya apa? ketika kita mendapatkan perlakuan kurang baik dari teman, teman menghina kita secara pribadi. Sebetulnya kita dirasa cukup mampu untuk membalas itu dengan cacian, tapi karena Allah melarang kita mencaci, kita tidak melakukan itu. 

Kita tahu ketika kita menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya hadiahnya adalah pahala yang besar. lebih besar dari perasaan nikmat semu ketika berhasil melayangkan hinaan balik kepada teman tersebut, maka sejatinya kita sudah melakukan Ikhlas.

Eh, kalau lonte mah bukan hinaan ya, coba deh searching ceramahnya Gus Baha yang bahas itu.


    6. Selalu Menjalankan Ibadah

Orang yang hidupnya senantiasa dilakukan untuk beridabah di jalan Allah, selalu berharap Allah ridho dan memberikan Rahmat serta berkat pada orang tersebut,  adalah termasuk orang yang paling bahagia di belahan muka bumi mana pun. kenapa? lah wong hatinya dijaga sama Allah.

katanya, orang-orang soleh yang getol ibadah itu hati dan perbuatannya akan senantiasa dijatuhkan dari perkara yang membuatnya rugi, kalau sudah rugi, kan urusannya jadi nggak bahagia. 


7. Taubatin Dosa

Tobat adalah ketika kamu merasa kamu punya dosa, kamu yakin bahwa dosa itu tidak akan terhapus jika nggak minta dihapus sama Allah, kamu bilang sama Allah bahwa kamu sudah melakukan dosa, kamu bilang bahwa kamu ingin Allah mengampuni dosa yang kamu lakukan, lalu kamu bilang bahwa kamu tidak akan mengulangi lagi dosa itu di kemudian hari.

Makin bahagia ketika adegan percakapan yang kamu buka dengan Allah itu kamu resapi baik-baik, kamu melakukan itu dengan ikhlas dan sadar diri. Duh, emang mungkin susah sih ya, tapi hasilnya adalah kebahagiaan yang panjang. tidak ada orang yang merasa tenang ketika dia melakukan dosa.


8. Rajin Puasa Sunnah

Pada satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipat gandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR Ahmad No 4036)

Orang yang rajin berpuasa dengan benar, tidak sekedar menahan diri dari lapar dan haus, tentu mengerti bahwa yang mereka lakukan adalah hal biasa yang dilakukan oleh orang yang tidak berhasil mendapatkan makanan. Dalam proses ini, orang yang rajin berpuasa akan memiliki sifat yang sering melihat ke bawah, bersyukur, lalu ikhlas menerima ketentuan Allah azza wajalla

Untuk kamu yang berniat serius melakukan puasa sunnah secara rutin, bisa mencoba puasa Nabi Daud, yang sehari puasa sehari nggak itu. Kalau belum mau, coba puasa Senin-Kamis. Kalau puasa ini masih agak berat, coba Puasa Yaumul Bidh aja, puasa di tiga hari pas tengah bulan (Bulan Hijriah) 


9. Pilih dan Dapatkan Pasangan yang Shaleh/shelahah

Duh kalau bahas pasangan itu gimana ya, hehe. kasian yang masih berjuang menjadi Jomblofiisabilillah nih. nanti anggapannya mereka jadi harus cepet-cepet punya pasangan biar bahagia. hehe, nggak gitu ya, nikah itu bukan urusan siapa cepat dia bahagia. Nikah bukan perlombaan kok, justru bahagia dalam pernikahan itu adalah kita mendapatkan pasangan yang tepat.

Pasangan yang mau sama-sama berburu nikmatnya Allah yang berserakan di muka bumi dengan penuh rasa syukur. Atau saling menjaga diri dengan kesabaran ketika ujian tiba-tiba datang. Banyak orang yang sepakat kalau perjalanan yang seru dan membahagiakan itu adalah perjalanan yang dilakukan bersama orang yang kita cintai sama-sama cintanya karena Allah, tidak membiar cacat karena bertepuk sebelah tangan.

Salah satu diantara yang disebutkan itu adalah pasangan yang sholeh/sholehah.

Penutup

Pada akhirnya kita tahu dan yakin bahwa sesungguhnya bahagia itu kita yang tentukan. Kita juga harus yakin kalau bahagia juga sangat bisa bisa diperjuangkan. Segala bentuk intimidasi yang mengatakan bahwa bahagia itu soal harta, tahta atau  wanita bisa dikatakan sebagai penyesatan. hehehe

Oh ya, maksud dan tujuannya saya menulis ini adalah agar saya pribadi bisa belajar dari tulisan ini, syukur-syukur bisa bermanfaat buat orang lain dan mendatangkan kebaikan buat saya (aamiin). Mohon maaf apabila ada kata yang tidak pantas atau menyakitkan, 

Selamat menyantap, selamat berbahagia 

Tulisan ini saya kutip dari http://bhayangkari.or.id/artikel/13-tips-hidup-bahagia-dalam-islam-lahir-batin/  dengan menambahkan opini pribadi saya.


Next Post Previous Post
8 Comments
  • Yonal Regen
    Yonal Regen 17 November 2020 pukul 22.20

    MasyaAllah watabarokallah
    hatur nuhun Coach tos ngemutan

  • Ibrahim Dutinov
    Ibrahim Dutinov 19 November 2020 pukul 18.44

    Alhamdulillah,, kepincut tulisan-tulisan berkahnya Pak Yonal ini. Saya jadi pengen ikutan

  • nurfitriagustin
    nurfitriagustin 1 September 2023 pukul 05.38

    MaasyaaAlloh, tulisan yang bermanfaat. Relate banget dengan keadaan diriku yang menggalau akhir-akhir ini hehehehe. Lah aku kok malah curhat 😂 maybe ya kenapa aku sering galau, dan orang lain juga mungkin merasakannya, bisa jadi karena arus informasi medsos yang begitu cepat sehingga kita ga punya waktu, ga punya jeda untuk menyaring info tersebut. Ya, setuju sekali bahwa untuk mengobati kegalauan dengan cara di atas. Circle yang positif dan berbaik sangka selalu KepadanNya bisa jadi langkah awal yang apik disertai rasa syukur serta ibadah yang makin meningkat keikhlasannya akan menjadi obat bagi rasa galau. Semoga dimudahkan untuk mengurangi kegalauan hati.. thank you artikelnya

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 1 September 2023 pukul 06.14

      Terimakasih sudah mampir Teh Nur, tulisan ini sebetulnya buat saya pribadi yang sering galau juga hehe

    • Dinu KW
      Dinu KW 1 September 2023 pukul 07.35

      Tips galau yang bikin baper. Hal-hal mudah tapi saat di kondisi tertentu sulit. Apalagi bab ikhlas dan sabar, eheuheu. Tentu saja ini karena iman yang naik sebentar turunnya sering. Astaghfirullah. Semoga Allah selalu arahkan untuk lebih banyak bersyukur dan instrospeksi diri

  • Nurul Azizah
    Nurul Azizah 1 September 2023 pukul 08.39

    Alhamdulillah, selesai membaca serasa habis dijewer hihi. Setahun lalu Abah berpulang, guncangan besar dalam hidup saya. Kata yang pasti mampir di telinga saya saat itu adalah ikhlas. Mungkin saya juga mengucapkan hal yang sama kepada orang yang berduka. Ternyata setelah mengalami langsung, tak semudah diucapkan hehe. Memang betul, saat itu hanya bilang ke diri sendiri bahwa ini sudah takdir dari Allah. Abah pulang kepada Sang Pencipta. Saya cuma dipinjamkan. Allah sangat baik, menguatkan kami sehingga guncangan itu tidak membuat hancur kehidupan kami. Terima kasih, semoga semakin banyak yang mengambil manfaat dari tulisan Kang Azwar.

    • Ibrahim Dutinov
      Ibrahim Dutinov 1 September 2023 pukul 15.49

      Alfatihah untuk Abah di sana, ya, Teh. Terimakasih sudah mampir berkunjung

  • Sukma
    Sukma 1 September 2023 pukul 23.03

    Kang Baim ini tulisannya terasa mengalir sekali. Hatur nuhun sudah mengingatkan ihwal hakikat kebahagiaan. Betul bahwa ada banyak faktor yang membuat seseorang bahagia. Tapi saya yakin, kebahagiaan yang hakiki itu datangnya dari diri sendiri, dari dalam sanubari.

Add Comment
comment url